Kamis, 25 Juli 2013

Siantar Mantap, PNPM Mandiri dan Aksi Nyata Pembangunan


Oleh:
Christopher Kevin Universitas Parahyangan
Bandung
  
Sebelum saya menulis ulasan mengenai buku “Menuju Siantar Mantap, Maju dan Jaya Bersama PNPM Mandiri Perkotaan”, saya ingin mengucapkan selamat untuk Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) dan juga masyarakat, karena telah berhasil menyelesaikan permasalahan di Kota Siantar dengan baik. Dan juga, kepada Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan, dengan inisiatif dan usahanya, mampu mendorong masyarakat Siantar lebih berdaya dan lebih berkembang.
Kemiskinan merupakan salah satu permasalahan yang sangat kental dan kuat keberadannya di Indonesia. Hal ini disebabkan karena kemiskinan merupakan sebuah permasalahan yang kompleks (rumit) dan juga dalam. Tidak bisa diukur melalui tingkat ekonomi dan pendapatan saja. Banyak aspek yang patut di pertimbangkan karena memberikan dampak yang langsung pada kemiskinan. Seperti, keadaan politik, sosial, dan juga budaya. Kerumitan ini juga mendorong kita untuk melihat lebih jauh, cara apa yang efektif untuk menyelesaikan permasalahan kemiskinan.
Sebagai salah satu contoh wilayah yang masih kurang berhasil adalah Siantar. Awalnya Siantar adalah sebuah wilayah yang masih kurang perhatian dari pemerintah, sehingga minim pembangunan dan infrasturktur di beberapa daerah di Siantar. Hal inipun berimbas ke masyarakat Siantar, yang pada akhirnya menciutkan semangat juang masyarakat. Tetapi hal tersebut berubah cukup drastis sejak PNPM Mandiri Perkotaan datang di Siantar.
Seluruh keadaan yang menyulitkan masyarakat perlahan diputarbalikkan oleh PNPM, bahkan pada akhirnya berbuah menjadi suatu hal yang positif dan menghasilkan. Apa sajakah yang dilakukan oleh PNPM Perkotaan? Bagaimanakah usaha dari masyarakat dalam menyelsaikan permasalahan yang sudah berlarut-larut di Siantar?
Dalam bukunya, “Menuju Siantar Mantap, Maju dan Jaya Bersama PNPM Mandiri Perkotaan”, Nurmansyah, SE menjawab semua pertanyaan tersebut.
Dalam buku ini, kita dapat melihat bagaimana masyarakat Pematangsiantar, dengan bantuan dari PNPM Mandiri Perkotaan mencoba menyelesaikan berbagai macam permasalahan, baik dari sisi politik, ekonomi, budaya, maupun sosial. Buku ini juga menjelaskan secara rinci, langkah-langkah apa saja yang sudah diambil oleh masyarakatnya. Seperti: bagaimana masyarakat diajarkan untuk berdemokrasi dalam pemilihan pengurus BKM PNPM, serta bantuan apa saja yang sudah diberikan oleh PNPM, wali kota, dan juga aktor pembangunan maupun organisasi-organisasi lainnya.
Namun, satu hal yang patut diacungi jempol dalam buku ini, penulis memperlihatkan bagaimana masyarakat dapat menggunakan bantuan yang diberikan semaksimal mungkin, yang pada akhirnya membawa dampak positif bagi kota Pematangsiantar. Penulis menonjolkan soal masih kuatnya budaya gotong royong di kota ini, yang pada akhirnya memberikan kontribusi besar dalam pembangunan infrastruktur. Mulai dari saluran drainase, irigasi, hingga listrik, semua teratasi secara perlahan dan pasti dalam menyelesaikan permasalahan infrastruktur yang sebelumnya tertinggal.
Buku ini pun juga mengulas gaya hidup masyarakat Siantar secara rinci dan mendalam. Dalam buku ini, kita bisa melihat bagaimana aksi dan reaksi masyarakat Siantar. Hal ini didorong oleh kedekatan dan juga ketelitian penulis dalam membahas setiap permasalahan, ditambah kedekatan penulis, yang merupakan seorang Fasilitator senior (Askot Community Development) PNPM Perkotaan di Pematangsiantar. Saya yakin, buku ini mampu menginspirasi dan membawa contoh nyata bagi masyarakat lain yang ingin berubah dan berkembang, layaknya masyarakat Pematangsiantar. Kesimpulannya, buku ini sangat menarik dan layak untuk dibaca. Horas

0 komentar:

Posting Komentar