Kamis, 25 Juli 2013

TOK TOK BATOK KELAPA SUMBER HIDUP


Oleh: Sri Wahyuni
Asskoorkot CD
Koorkot 7 Tanjungbalai-Labuhanbatu

Pak Yusran 45 adalah warga asli kelurahan Sei Raja kecamatan Sei Tualang Raso kota Tanjung Balai. Laki-laki yang memiliki 3 orang yang yang masih remaja ini menjalani hidup sehari–hari sebagai penyanyi tradisional keliling. Dalam menjalani profesinya itu pak Yusran harus berkeliling dari satu kampung ke kampung lainnya, dengan penghasilan tidak cukup untuk membiayai kebutuhan keluarga. Disamping dari sisi finance yang tidak mencukupi, order pelanggan juga jarang didapat, karena masyarakat lebih banyak beralih kepada jenis music lain seperti keyboard.

Kesulitan hidup memaksa pak Yusran memutar otak untuk mencukupi kehidupan keluarga. Istrinya yang sudah membantu berjualan juga tidak bisa banyak membantu, karena kondisi yang mungkin tidak mendukung. Sedangkan untuk berkomunikasi dengan sesame warga lainnya pak Yusran jarang melakukan disebabkan kurang waktu. Waktu pak Yusran banyak dihabiskan diluaran karena mencari tambahan penghasilan.

Pada saat yang bersamaan dikelurahan Sei Raja dilakukan review Pemetaan Swadaya. Dan pak Yusran merupakan salah satu warga yang mengikuti. Selama ini pak Yusran tidak pernah mendapatkan informasi yang cukup tentang PNPM MP apalagi tentang adanya dana bergulir. Maka kepada fasilitator beliau bercerita tentang kondisinya. Fasilitator yang mendapatkan informasi tersebut segera melaporkan ke BKM untuk melakukan survey. Dari hasil survey diperoleh bahwa lokasi tempat tinggal pak Yusran jauh dari perumahan penduduk, beliau tinggal diwilayah kebun, yang belum ada aliran listrik dan juga jalan yang merupakan sarana untuk cepat berhubungan dengan pihak-pihak luar.


Dari hasil survey tersebutlah maka diperoleh informasi yang cukup tentang pak Yusran, bahwasanya beliau memang memiliki keahlian dalam hal kerajinan tangan khususnya kerajinan dari batok kelapa. Ternyata batok kelapa yang oleh warga sekitar dipakai sebagai bahan kayu bakar diolah pak Yusran sebagai perhiasan yang cantik dan banyak digemari.

Pak Yusran membuat kerajinan ini bermodalkan ketrampilan yang beliau miliki, jadi tidak memerlukan modal yang besar, karena bahan bakunya cukup dicari diwilayah sekitar kebun, yang kebetulan  merupakan kebun kelapa. Kalaupun beliau ingin mengembangkan usahanya maka beliau harus menambah bahan baku yakni batok kelapa. Karena ketersediaan batok kelapa disekitar wilayah tempat tinggal beliau sangatlah sedikit dan lama kelamaan tidak mencukupi. Selama ini pak Yusran membeli tambahan batok kelapa dari tetangganya diwilayah perkampungan, karena permodalan yang dimiliki pak Yusran tidak begitu banyak maka pak Yusran membutuhkan modal untuk menambah omset yang sekarang sudah dimiliki. Modal yang sekarang dimiliki adalah sebesar Rp.400.000. (empat ratus ribu rupiah), apabila modal bertambah maka pak Yusran bisa lebih intensif lagi mengirim hasil karyanya ke pemasaran kerajinan yang ada di wilayah Danau Toba.


0 komentar:

Posting Komentar